Featured Article

Selasa, 13 Desember 2011

Alasan mempunyai banyak anak bagi negara miskin

Mengapa bangsa yang paling sedikit berindrustrialisasi mempunyai sedemikian banyak anak.........???
ada beberapa alasan yang mendasari permasalahan itu yaitu:
Yang pertama ialah status orang tua. Dibangsa-bangsa yang sedikit berindrustrialisasi, keibuan merupakan status yang paling dihargai yang dapat diraih oleh seorang perempuan. Semaki banyak anak yang dikandung seorang perempuan, semakin ia dianggap telah mencapai tujuan mengapa ia dilahirkan. Demikian pula, seorang laki-laki membuktikan kejantanannya dengan menjadi bapak. Semakin banyak anak yang dipunyainya, khususnya anak laki-laki, semakin baik karena melalui merekalah nama keluarga tetap bertahan.
Kedua, komunitas mendukung pandangan ini. Dalam komunitas mereka anak-anak dipandang sebagai berkat tuhan. Sejalan dengan itu, suatu pasangan harus mempunyai banyak anak. Dengan menghasilkan anak, orang mencerminkan nilai-nilai komunitas yang mereka pegang dan meraih status.
Ketiga, bagi orang miskin dibangsa-bangsa yang sedikit berindustrialisasi, anak-anak merupakan aset ekonomi

referensi:
james M Henslin. 2007. Sosiologi Dengan Pendekatan Membumi Jilid 2. Jakarta: Erlangga

Minggu, 04 Desember 2011

ERVING GOFFMAN


            Erving goffman  (1922-1982) sering dianggap sebagai pemikir utama terakhir yang bergabung dengan mazhab chicago(travers,1992,tseelon,1992), fine dan manning(2000) melihatnya sebagai sosiolog amaerika abad ke-20 yang paling berpengaruh anataratahun 1950 sampai dengan 1970-an. Goffman menerbitkan serangkaian buku dan esai yang melahirkan analisis dramaturgi sebagai varian dari interaksionisme simbolis. Meskipun goffman mengalihkan perhatiannya pada tahun-tahun selanjutnya,ia tetap terkenala dengan teori dramaturginya.
          Karya terkenal goffman tentang teori dramaturgi adalah presentation of self in everyday life terbit pada tahun 1959. Secara sederhana, goffman melihat kesamaan antara pertunjukan teater dengan jenis “tindakan” yang kita jalankan dalam kehidupan dan interaksi sehari-hari.interaksi di pandang sangat rentan,yang hanya bisa dijaga oleh pertunjukan sosial. Buruknya pertunjukan atau disrupsi dilihat sebagai ancaman besar bagi interaksi sosial yang sebagaimana yang terjadi pada pertunjukan teater.
          Analisis dramaturgi ini jelas konsisten dengan akar interaksionisme simbolis. Ia terpusat pada aktor,tidakan,dan interaksi. Bekerja pada arena yang sama sebagaimana interaksionisme simbolis tradisional. goffman menemukan metafora cerdas dalam teater dan memberikan pemahaman baru terhadap proses-proses sosial skala kecil(manning,1991-1992)

pulang kampung yuuuukkk :D

pulang kampung yuuuukkk :D
jangan pada lebay dooong ... hahaha :D

sosiologi 2010 UNY

sosiologi 2010 UNY
qw sama tmen2 :)