Judul buku: Desert Children ( anak-anak gurun)
Penulis: Waris Dirie
Penerbit: Erlangga
Cetakan: 2007
Tebal: 295 halaman
Waris dirie adalah seorang model kelas dunia dan pernah menjadi ikon produk. Produk perawatan kulit revlon. Pada tahun 1997 beliau ditunjuk oleh dewan PBB sebagai duta besar istimewa di PBB untuk memperjuangkan hak-hak wanita diafrika, sebagai upaya untuk memberantas mutilasi genital perempuan (MGP).
Berawal dari sebuah mimpi masa kecilnya yang kelam, pada saat usia lima tahun, seorang waris dirie mengalami muti lasi genital perempuan pada sebuah kamar hotel murahan, pengap, dan dengan kertas dinding yang telah menguning . seorang anak perempuan yang terbaring di tempat tidur berbaring tanpa menggunakan sehelai pakaian. Empat orang wanita sedang berdiri di sekeliling tempat tidur sambil menahannya. Kedua kakinya dibentangkan terbuka dan seorang wanita tua dengan sebilah pisau bedah ditangannya, duduk didepan. Seprai tempat tidurpun berlumuran darah dan sang anakpun mengeluarkan teriakan yang memekakkan telinga.
Setelah sekian lama, akhirnya waris dirie tergerak untuk memberhentikan perbuatan yang melanggar hak asasi seorang perempuan. Menurut laporan organisasi wanita afrika, ada sekitar 8000 perempuan termutilasi diaustria. Sebuah perbuatan yang tidak beradab diatasnamakan sebagai tradisi, mereka menganggap bahwa mutilasi genital pada perempuan bisa mengontrol rasa seksualitas agar tetap suci sebelum dia menikah, akan tetapi semua itu hanya akan menyakiti dan merusak seorang perempuan baik fisik maupun mental. Karena perempuan yang telah mengalami MGP ini, cenderung akan tertekan dan takut untuk bergaul dengan yang lainnya. Selain itu juga hal tersebut sangatlah melanggar hak asasi seorang perempuan.
Banyak sekali negara-negara bagian timur yang mempraktekkan kegiatan biadab tersebut. Yang kesemuanya hampir tidak diketahui oleh khalayak umum. Hal ini dikarenakan kebanyakan para pelaku melakukan tradisi ini tidak dilaksanakan dirumah sakit akan tetapi, dirumah masing-masing korban dan itu menggunakan alat yang sangat membahayakan dan sangat sederhana.
Kemudian waris dirie dan rekan-rekannya berusaha untuk memecahkan masalah ini karena dirasa sangat melecehkan hak asasi seorang perempuan. Dengan cara mencari informasi sebanyak-banyaknya kepada para korban dan bantuan kepada berbagai pihak, mulai dari psikolog, pengadilan dan para pihak yang terkait demi untuk mendapatkan sebuah keadilan dan penegakan hak asasi seorang perempuan.
Berbulan-bulan waris dirie dan rekannya mencari keadilan dan akhirnya semuanya terungkap. Dan tradisi biadab tersebut sudah mulai dilarang didalam negeri yang bersangkutan.
Kelebihan dari buku ini mengungkap secara gamblang permasalahan yang sangat melecehkan hak asasi perempuan yang sudah sekian lama terkubur dalam-dalam dan akhirnya muncul dipermukaan dan keadilanpun mulai ditegakkan berkat kerja keras seorang waris dirie dan rekan-rekannya.
0 komentar:
Posting Komentar